SERATUSNEWS.ID, PAREPARE — Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Parepare, telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus bentrok antar kelompok suporter usai laga PSM Makassar Vs Sulut United di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH) belum lama ini.
Hal itu diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Parepare, AKP. Hasdin, saat menggelar Press release di Mapolres Parepare, pada Kamis (9/6/2022).
Menurut Kasatreskrim Polres Parepare ini, kedua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka itu, masing-masing A (18) dan R (21). Keduanya diketahui membawa senjata tajam berupa anak panah beserta alat pelontar atau busur.
“Kejadian itu, pada hari Selasa (7/6/2022) sekira pukul 00.16 WITA, di Jalan Melingkar, kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Kota Parepare. Ketika dilakukan penyidikan, keduanya diketahui memiliki, menguasai dan menggunakan senjata penusuk jenis busur dan alat pelontarnya adalah ketapel,” jelas AKP. Hasdin.
Dijelaskan pula, bahwa peristiwa bentrok antar kedua kompok suporter dari Curva Suv Mattoanging (CSM) selaku pelapor melintas di Jalan Melingkar, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, Parepare, hingga dihadang oleh kelompok suporter PSM lainnya.
“Salah seorang dari anggota suporter PSM berinisial R, itu mengarahkan ketapel yang telah dipasangi anak panah, sehingga rombongan suporter CSM melarikan diri dan membelokan sepeda mtoronya sehingga slip dan terjatuh,” jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, setelah menerima laporan kejadian itu, sejumlah personil Polres Parepare,,langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan ditemukan sejumlah barang bukti berupa 11 anak panah.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kini kedua tersangka itu ditahan di Mapolsek Soreang Parepare, dan masing-masing dikenai Pasal 2 ayat (1) Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 junto pasal 335 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Diketahui, sebelumnya Polres Parepare juga telah melakukan pemeriksaan terhadap ratusan suporter dari dua kelompok tersebut yang terlibat bentrok itu. (*/ag)