Direktut PAM Tirta Karajae Parepare, Andi. Firdaus Djollong saat berada di Sumur Dalam Jalan Bambu Runcing.
SERATUSNEWS.ID, PAREPARE — PAM Tirta Karajae Kota Parepare terus berupaya agar kualitas dan pasokan air terhadap pelanggan tetap maksimal meskipun menghadapi musim kemarau seperti sekarang ini.
Kendati debit air baku di Bendungan Sungai Karajae hingga kini masih terbilang normal, namun beberapa langkah taktis telah dipersiapkan oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum milik Pemkot Parepare ini.
Direktur PAM Tirta Karajae Kota Parepare, Andi Firdaus Djollong mengungkapkan, pengolaan air baku di Bendungan Salo Karajae Parepare, saat ini masih berjalan normal dan diharapkan bisa berjalan dengan baik hingga Oktober 2023 mendatang.
“Alhamdulillah, saat ini debit air baku di Salo Karajae masih normal, dan kita berdoa semoga itu bisa bertahan hingga Oktober mendatang, karena berdasarkan pantauan kami di BMKG, musim kemarau tahun ini hingga bulan Oktober,” ujarnya.
Meskipun demikian, kata Andi .Firdaus Djollong, pihaknya tetep menyiapkan beberapa langkah-langkah taktis apabila terjadi penurunan debit di sumber air baku.
“Kami akan memaksimalkan sumur dalam yang kami miliki saat ini, sudah ada beberapa pemetaan yang kami buat untuk distribusi pompa yang ada di wilayah kota ini untuk bagaimana bisa melayani distribusi bagi pengolahan Salo Karajae, itu kalau betul-betul off,” jelasnya.
Selain pengolahan air melalui sumur dalam, lanjut Firdaus, pihaknya juga menyiapkan titik pengambilan air bersih bilamana warga mengalami krisis air akibat musim kemarau.
“Selain itu, kami juga telah merencanakan untuk menyiapkan 22 titik sumur pengambilan air bersih di 22 kelurahan yang ada di Parepare, gunanya untuk melayani warga yang mungkin akan terdampak krisis air karena pengaruh air baku berkurang,” lanjutnya.
Dikatakan pula oleh Direktur PAM Tirta Karajae, warga bisa mengambil air pada titik sumur miliknya secara gratis apabila memang musim kemarau tahun ini bisa berdampak pada krisis air bersih, dan baru akan difungsikan secara maksimal jika betul-betul sumber air baku di Bendungan Salo Karajae berkurang. (*)