BKKBN Sulsel Terus Dorong Turunkan Angka Stunting, Pangerang Rahim Harap Capai Target 10 Persen di Tahun 2024

SERATUSNEWS.ID, PAREPARE BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar pendampingan tim audit kasus stunting pusat atau provinsi dalam proses identifikasi dan penyeleksian kasus di Parepare.

Koordinator Bidang Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN Provinsi Sulsel, Ihsan menjelaskan, audit kasus stunting (AKS) untuk identifikasi penyebab risiko pada kelompok sasaran berbasis surveilans rutin atau sumber data lainnya.

“AKS dilakukan dengan cara melakukan beberapa tahapan selama seribu hari pertama kehidupan (HPK) mulai dari calon pengantin, pasangan usia subur, ibu hamil, pasca persalinan dan anak dibawah dua tahun. Ini dilakukan supaya bisa diketahui penyebab terjadinya kasus stunting sebagai upaya pencegahan,” jelas Ihsan.

Ihsan mengatakan, kegiatan dilakukan diseminasi hasil kajian dan rencana tindak lanjut kepada lintas sektor terkait, dan melakukan evaluasi rencana tindak lanjut.

“Peran BKKBN provinsi dalam kegiatan AKS adalah memberikan pendampingan kepada tim AKS kabupaten/kota mulai dari pembentukan tim sampai evaluasi rencana tindak lanjut,” imbuhnya.

KBKR BKKBN Provinsi Sulsel itu menyebut, tujuan pendampingan ini, yakni meningkatkan pemahaman tim AKS di daerah untuk identifikasi stunting melalui hasil elsimil dengan sumber data lainnya.

“Ini untuk memperkuat koordinasi tim dalam mendukung kelancaran kegiatan AKS. Sekaligus memfasilitasi penyusunan rencana kerja di daerah,” kata Ihsan.

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Parepare sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Parepare, Pangerang Rahim mengatakan, kegiatan ini tujuannya adalah mempercepat penurunan angka stunting.

“Alhamdulillah angka stunting di Parepare menurun. Sekarang posisi 13,78 persen dan angka ini sudah di bawah target nasional diangka 14 persen pada tahun 2024,” jelasnya.

Pangerang Rahim juga menjelaskan, keberhasilan yang saat ini dicapai diharap dapat dipertahankan dan lebih giat lagi bekerja dalam mencapai target Pemkot Parepare di angka 10 persen di 2024.

“Masih ada sepuluh kelurahan masih di atas 14 persen diantaranya kelurahan Lapadde dari 863 sasaran, sebanyak 203 kasus stunting atau 26,06 persen. Kelurahan Labukkang zero kasus dari 305 sasaran. Kelurahan Mallusetasi ada 1 kasus dari 76 sasaran,” bebernya.

Pangerang Rahim juga berharap kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Parepare, untuk lebih pro aktif untuk melakukan pendampingan maupun edukasi ke masyarakat untuk penurunan stunting.

“Tujuan audit kasus stunting yang dilaksanakan hari ini, yang pertama adalah mengidentifikasi, mengetahui penyebabnya, faktor dan rekomendasi penanganan hingga pencegahan risiko,” tutup Pangerang Rahim. (hsl)

Comments

Tinggalkan Balasan