SERATUSNEWS.ID — Kementerian Pertanian (Kementan) menjadikan danau Tempe di Kabupaten Wajo sebagai salah satu prioritas pengembangan rawa.
Kepala Badan Litbang Pertanian Dr. Ir. Fadjry Djufri, M.Si berkunjung ke Desa Leppangeng dan Desa Lautang, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo yang terletak di kawasan danau tempe dalam rangka percepatan luas tambah tanam melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI).
Danau yang terletak disebelah barat kota Sengkang (ibukota kabupaten Wajo) tersebut memiliki potensi keanekaragaman hayati, potensi pertanian, maupun perikanan. Pada kondisi curah hujan yang tinggi di Kabupaten Wajo maupun pada beberapa kabupaten, seperti Soppeng, Sidrap, dan Bone dapat menyebabkan daerah di kawasan danau tempe berpotensi terendam banjir. Pada kondisi banjir, luas genangan diperkirakan mencapai 30 ribu hingga 60 ribu hektare, sedangkan pada musim kemarau, kawasan tersebut menjadi sangat kering.
Turut hadir pula Kepala BBP2TP Dr. Ir. Taufiq Ratule, Kepala BPTP balitbangtan Sulawesi Selatan Dr. Ir. Abdul Wahid MP, Kepala Loka penelitian penyakit tungro Dr. Fauziah T. Ladja, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wajo Ir. Muhammad Ashar, serta jajaran personil kodim wajo.
Di sela kunjungannya, Kepala Balitbangtan menyempatkan diri berdiskusi dengan beberapa petani. Ada harapan besar bagi para petani terhadap program pemerintah untuk dapat memberikan solusi yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Selepas banjir pada bulan juni hingga juli dan memasuki musim kering, potensi luas lahan yang dapat dimanfaatkan sangat besar. Namun kendala yang dihadapi adalah kekeringan. “Dengan adanya saluran irigasi yang dibuat untuk mengalirkan air dari danau tempe untuk mengairi lahan dibantu dengan pompanisasi pada lahan yang sulit dijangkau air, lahan ini dapat dimanfaatkan untuk pertananaman.” Jelas Kepala Balitbangtan, melalui rilis.
“Jika air tersedia maka dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi”, Lanjutnya. Komoditas yang diusahatanikan di wilayah ini yaitu padi, jagung hingga semangka. Ada kurang lebih 300 hektare lahan yang ditanami semangka kemudian ditanami jagung, selanjutnya padi. Khusus pertanaman padi, ada potensi lahan yang dapat ditanami sebesar 10 ribu hektare.
Senada dengan Kepala Balitbangtan, Kepala dinas Pertanian kabupaten Wajo menyatakan bahwa ketersediaan air pada musim kering menjadi solusi dalam meningkatkan luas tanam dan peningkatan produksi di kawasan danau tempe khususnya Desa Leppangeng dan Desa Lautang.
“Oleh karenanya program Serasi menjadi stimulan yang berperan terhadap peningkatan tersebut”, ungkapnya (*)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.