Dondori, Geliat Literasi di Majene Sulawesi Barat

SERATUSNEWS.ID, MAJENE — Literasi sebagai sebuah gerakan sejak dari dulu hingga kini tak pernah berhenti. Terus bernafas dan bergeliat, tak terkecuali di Majene pusat pendidikan di Provinsi Sulawesi Barat.

Arifin Hatta, pria asal Tinambung menginisiasi gerakan literasi di Majene yang bermula dengan Perpustakaan kecil bernama Gubuk Sentosa Bersama sejak tahun 2017. Hingga kini terus bertumbuh dan melahirkan Cafe Literasi Dondori sebagai bagian untuk mendukung kegiatan literasi di Tana Mandar.

Dondori adalah nama dari perahu sandeq mertua Arifin Hatta yang bermakna menarik, memikat, atau mempesona. Perubahan nama dari Gubuk Sentosa Bersama menjadi Literasi Dondori merupakan saran dari Nirwan Arsuka, Bapak Pustaka Bergerak saat datang berkunjung dan berbagi inspirasi.

“Ka’ Nirwan Arsuka menyarankan untuk menggunakan nama yang ada keterkaitan dengan kearifan budaya dan daerah asal, maka lahirlah Dondori. Dan semua ini semata-mata adalah kepedulian pada gerakan literasi,” terang Arifin Hatta.

Bermodalkan kepedulian itu Arifin Hatta bersama beberapa mahasiswa Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar), Aslam, Muhammad Subhandika, Tamsil, Lukman, dan Bachtiar terus menebarkan semangat literasi ke pelbagai kalangan dengan konsep dan kegiatan yang berbeda serta berkelanjutan.

Cafe Literasi Dondori sendiri yang berada tak jauh dari Taman Makam Pahlawan Majene baru beroperasi pada 13 April 2019 dan pra launchingnya dihadiri langsung oleh Ridwan Alimuddin, Budayawan dan Pegiat Literasi Nasional asal Mandar.

Editor: Ibrah La Iman


Diterbitkan

dalam

oleh

Comments

Tinggalkan Balasan